
Cangkang ukir tersebut saat ini berada di koleksi museum Belanda dan tidak diketahui keberadaannya sejak 1930. Moluska purba itu diperkirakan berasal dari masa di mana Homo erectus masih menghuni sebuah wilayah terpencil di pegunungan Jawa.
Ukiran ini mematahkan teori sebelumnya bahwa manusia telah mengenal pola ukir mengukir pada masa kehidupan Neanderthal, sekitar 100 ribu tahun lalu. Cangkang ini terlihat mendapatkan polesan halus dan ukiran dengan pola zigzag di pinggirnya. Ini menunjukkan jika proses ukir menggunakan pemotongan dan penggoresan.
Jika temuan ini terbukti benar, artinya, nenek moyang manusia, yaitu Homo erectus, ternyata memiliki kepandaian yang lebih tinggi ketimbang teori yang selama ini berkembang.
"Ini mengubah sejarah manusia. Ini merupakan bukti jika Homo erectus telah mampu memanfaatkan sumber daya laut. Cocok dengan bukti lain yang mengatakan bahwa mereka mengais ke dalam dan sekitar wilayah perairan," ujar Dr. Stephen Munro, paleoantropolog dari Australia National University. Dia juga yang menemukan kerang ukir ini.
Ukiran geometrik dianggap sebagai pertanda adanya kemampuan kognitif modern saat itu. Namun, hal itu masih menjadi perdebatan hingga sekarang.
Analisis baru terhadap cangkang moluska laut, yang diambil dari situs fosil Trinil di Jawa pada 1890, menunjukkan jika Homo erectus juga memiliki perilaku manusia modern.
Tim peneliti menduga jika Homo erectus mampu membuka cangkang dengan cara membuat lubang menggunakan gigi hiu. Proses ini merusak cangkang, namun bisa langsung membuatnya terbuka. Dengan demikian, isi di dalam cangkang bisa dimakan.
Demikian artikel tentang Kerang Dari Indonesia Sejarah Bisa Berubah, Kerang ini Ubah Sejarah Dunia ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Kerang Dari Indonesia Sejarah Bisa Berubah, Kerang ini Ubah Sejarah Dunia ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.